"bagaimana kalau bencana situ gintung...."
itulah mungkin sedikit cuplikan dari kejadian awal gojegan tadi malam. setelah mengalami sedikit kebingungan dan menjurus pada suasana dealock, Ida mencoba mengajak teman-teman untuk nggojeg tentang jebolnya tanggul situ gintung.berbagai pandangan kawan-kawan tentang kejadian (bencana) tersebut dipaparkan dengan apik.
dari sudut spiritual (ala kawan ari-sedeng) keajadian tersebut adalah sapaan dari yang kausa. dari berbagai sumber yang didapat dan diolah oleh mas ari sedeng ternyata tempat tersebut dulunya dijadikan semacam ajang atau tempat melampiaskan nafsu. banyaknya kondom yang berceceran di lokasi tersebut adalah sebuah hal yang bisa dijadikan indikasi akan hal tersebut.
alih fungsi tata guna lahan menjadi salah satu faktor yang cukup penting untuk emlihat kejadian ini. daerah situ (bendungan) selakyaknya adalah sebuah kawasan ang memiliki pohon, dan bukan dijadikan sebuah kawasan pemunkiman. perubahan dan perkembangan di kawasan tersebut selama dua tahun terakhir telah menyulap kawasan situ gintung sebgai kawsan pemukiman, jadi sebuah yang wajar ketika pada akhirnya tanggul jebol.
dan memang berdasar ilmu dan (mungkin) aturan perundangan yang berlaku kawasan sipadan situ (bendungan), sungai adalah kawasan hijau. pohon merupakan perekat tanah sehingga tanah tersebut tidak mudah longsor. ketiadaan pepohonan sudah barang tentu melahirkan porinisasi tanah yang pada akhirnya tanah tersebut mudah bergerak dan longsor.
hmmmm....
pembangunan yang terajdi di Indonesia sekarang ini masih menajdikan faktor (pertumbuhan) ekonomi sebagai indikator. tidak adanya pemeretaan pembangunan pada sektor lain semacam pembangunan budaya, pembanguan moral, menyebabkan kesenjangan yang sedemikian parahnya. dan lebih parah lagi ketika ketidakmerataan pembangunanan ini bukan hanya pada sektor bidang pembangunannnya juga pada hal wilayah atau daerah. terjadinya arus urbanisasi yang demikian besar sebagai akibat dari ketidakmerataan pembangunan telah memicu perubahan tata guna lahan di kawasan situ gintung. dan pada akhirnya jebol juga ntuh tanggul.
arus urbanisasi atu apapun itulah....
ketika pemerintah konsisten dengan blueprint pengembangan dan penataan tata kota yang dalam masa sekarang akrab disapa dengan rt/rw kasus situ gintung tidak mungkin terjadi. cobalah kita tengok jogya. dalam hal kultur budaya masyarakat jogya bisa dipandang sebagai masayarakat yang cukup maju. dalam hal penataan tata kotapun jogya juga merupakan sebuah kawawasn yang tertata rapi dengan tata kota yang baik. keberadaan beberapa institusi (universitas) yang cukup mumpumi di jogya menyumbang andil yang cukup besar dalam ini. selain juga perlu dilihat bahwa jogya adalah sebuah kawsan yang dipimpin oelh seorang raja dimana masyarakatnya begitu menghargai dan patuh pada titah yang sultan.